Saturday, August 12, 2017

RAHASIA DZIKIR KHATM KHWAJAGAN

RAHASIA DZIKIR KHATM KHWAJAGAN

Maqaam itu sekarang, tempat ini sekarang menjadi sebuah maqaam di mana nuur muncul dari tempat ini hingga ke langit karena setiap orang bergabung dalam zikrullah, menjadi bagian dari zikir itu. Mereka akan dikenal dengan cahaya pada kening mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang melakukan zikrullah di dunia, bahkan jika kalian melakukannya sekali sepanjang hidup kalian, kalian akan menjadi seorang dzaakir.  Bahkan jika ada seseorang yang datang dan duduk bersama kalian selama lima menit karena ada suatu keperluan dengan orang yang berada di sini, kemudian ia pergi, ia juga akan dianggap sebagai dzaakir oleh Allah, itulah sebabnya kita harus mengucapkan alhamdulillah dan asy-syukur lillah.
Mengapa dalam zikrullah dimulai dengan syahadat?  Itu adalah seperti orang yang mandi, membersihkan diri.  Syahadat membersihkan segala sesuatu, jadi kita mulai dengan mengucapkan asyhadu an la ilaha ill 'Llah wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullah (s), dengan mandi itu kalian akan menjadi bersih.  Setelah itu kalian membaca istighfaar, Allah akan mengampuni kalian.
Kemudian kalian membaca Surat al-Fatiha, sekarang kalian memasuki rahasia kitab suci al-Qur’an dan malaikat membukakan bagi kalian untuk menyelam ke dalam samudra rahasia al-Qur’an. Dan kalian membaca Surat al-Fatihah sebanyak tujuh kali.  Mengapa bukan sepuluh?  Mengapa bukan sekali?  Tujuh kali karena ada tujuh ayat di dalam Surat al-Fatihah dan, saba` matsaani, untuk itulah kita membacanya tujuh kali, dan itu adalah kunci-kunci bagi ketujuh langit.  Jadi, satu, dua,…. Tujuh.  Kalian akan diberi kunci dari ketujuh ayat yang merupakan pembuka bagi ketujuh langit.  Jadi dengan berkah dari syuyukh kita, Allah membukakan bagi kita hakikat dari semua ini dan meneruskannya dari langit pertama hingga langit ketujuh dan tidak keluar lagi dari sana sampai Hari Kiamat.
Kemudian apa lagi yang kita baca?  Kita membaca 10 shalawat.  Segala sesuatu kalian harus membungkusnya dengan shalawat.  Setiap amal yang kalian lakukan, kalian harus menyebutkan Nabi (s) dengan demikian itu akan aman. Tidak ada yang dapat menyentuhnya, segera setelah kalian menyebutkan Nabi (s), Setan akan pergi.  Jadi 10 shalawat adalah untuk membungkus syahadat, istighfar dan Surat al-Fatiha, itu akan dimasukkan ke dalam kotak penyimpanan untuk Hari Kiamat.  Nabi (s) akan menjaganya untuk kalian.
Kemudian kalian membaca alam nashrah laka shadrak, bukankah Kami telah melapangkan dadamu ya Muhammad?  Dan Kami akan terus memberi padamu hingga engkau berkata, “Ya, aku senang.”  Apakah Nabi (s) akan mengatakan, “Aku senang”?  Tidak!  Beliau akan terus meminta dan meminta, tidak pernah berhenti karena apapun yang Allah berikan, beliau (s) akan memberikannya kepada umatnya.  Wa wadha`naa `anka wizrak, dan kemudian Kami ambil wizr bebanmu, seluruh dosa kalian telah dihapuskan.
Kemudian Surat al-Ikhlash, setelah kalian dibersihkan, kalian membaca Surat al-Insyiraah, alam nashrah laka shadrak wa wadha`naa `anka wizrak, alladzii anqadha zhahrak, ketika Kami hilangkan beban berat berupa dosa-dosa, maka kalian dapat memasuki Samudra Tawhiid, ketika kalian mengucapkan, “asyhadu an la ilaha ill 'Llah wa asyhadu anna Muhammadan rasuulullah (s), kalian melihatnya dari level tersebut, dunia telah lenyap, setelah kalian dibersihkan dengan membaca Khatm al-Khawajagan dan ini adalah ringksan pendek dari rahasia Khatm al-Khawajagan.
Ketika kalian telah mencapai level fitrah itu dan kalian telah diangkat, dibukakan bagi kalian samudra Qul huw Allahu ahad, kalian menyelam dalam rahasia itu dan kalian akan merasakan hakikat Tawhiid, bukan lagi tawhiid imitasi, itu adalah tawhid yang sejati.  Kemudian kalian membaca lagi Surat al-Fatiha, tujuh kali, tetapi kali ini kalian membacanya pada level Tawhiid.  Yang pertama setelah istighfaar, kali ini setelah Tawhiid, yang pertama setelah tobat dan yang kedua membaca al-Fatihah dengan Hakikat Tawhiid.  Sekarang kalian memasuki tujuh langit, dengan ketujuh ayat ini dengan Tawhiid penuh, tidak ada lagi syirik di dalam kalbu kalian.
Kemudian apa lagi yang kalian baca?  Shalawat atas Nabi (s) untuk membungkus Surat al-Fatiha dan samudra Tawhiid yang telah Allah bukakan bagi kalian.  Kalian berada di suatu tempat dan tidak ada orang yang dapat mengeluarkan kalian.  Itu terbungkus hingga Hari Kiamat.  Itulah pentingnya Khatm al-Khawajagan, jadi kalian jangan sampai melewatkan Khatm, lakukan sekali seminggu, karena itu akan membersihkan kalian dan hakikat alam nasyrah laka sadhrak, rahasia Surat al-Fatihah akan dibukakan bagi kalian di masa mendatang, in-sya-Allah.  Jika kalian tidak mempunyai kendaraan untuk pergi ke zawiyah di mana mereka mengadakan Khatm al-Khawajagan, maka tinggallah di rumah dan lakukan zikir itu sendiri.

SEJARAH ZIKIR KHATM KHWAJAGAN

SEJARAH ZIKIR KHATM KHWAJAGAN

Ada kejadian ‘dibalik sejarah’ yang telah umum dikenal dalam tarikh Nabi Muhammad SAW.  Selama ini, yang dapat dikemukakan, yaitu semasa beliau Hijrah 1426 tahun yang lalu, ketika Beliau bersama Sayyidina Abu Bakr as Shiddiq sedang menyelamatkan diri dari kejaran orang kafir Quraisy, Sayyidina Abu Bakr sebagai ‘orang gurun’ sangat mengerti betul, bahwa tidak akan pernah ada suatu lobang bebatuan di pegunungan melainkan pasti ada ular berbisa tersembunyi di dalamnya. Demikianlah, tetkala Sayyidina Abu Bakr menyadari bahwa Rasulullah SAW. berkehendak untuk ‘sembuny’i ke dalam gua Tsur, maka Ia segera mendahului Beliau memasukinya, hendak berkhidmat menyediakan pahanya untuk jadi bantalan Rasulullah SAW. didalam gua Tsur - yang sesungguhnya terlampau kecil itu untuk dengan sempurna dapat menyimpan tubuh kedua Beliau-beliau -. Begitulah Rasulullah SAW. Merunduk Memasuki gua, dan mulai Meletakkan Kepalanya Yang Mulia di paha Abu Bakar, Sejatinya Abu Bakr sedang menutupi lobang yang dijumpai, dengan tapak kaki kanannya agar tidak akan ada seekor ularpun yang akan membahayakan Sang Kekasih Allah itu - ketika beliau nanti Memasukinya. Benarlah pertimbangan itu, begitu kaki kanan Abu Bakr menapak, segera terasa ada yang memagutnya, dan bisa pun mulai merembes kesekujur tubuhnya, namun ia tidak perduli, dan menahan pedih dengan sekuat daya, sekalipun keringat telah bercampur darah – Abu Bakr berkorban untuk memberi rasa tentram dan aman kepada Rosululloh SAW Kekasih Alloh Ta’ala - layaknya seekor induk ayam membela anaknya dari cengkraman elang.
Abu Bakr sangat hormat, sangat mencintai, dan tulus, serta rendah hati terhadap Rasulullah SAW. selain sedemikian mematuhinya, sekalipun berusia lebih tua. (Dalam kenyataan umum, dan pada dasarnya, Kejiwaan seperti ini memang dapat menumbuhkan adanya kekuatan yang amat tangguh pada pemiliknya untuk mampu menjalani kehidupan ini dengan tabah, dengan karakter yang manis, dengan akhlak yang cemerlang, dan pengabdian yang ‘menjanjikan’ maslahat, dan konstruktif buat orang banyak, yang akan mengantar yang bersangkutan kearah dapat meraih ridha Allah, keberuntungan akhirat, disamping kemuliaan di dunia ini sendiri).
Keringat Abu Bakrpun sudah mulai berbulir, dan mengalir sehingga ketika sedikit menetesi pipi Rasulullah SAW. Beliau Menjadi Terkejut Menyadari bahwa sesungguhnya sedang terjadi sesuatu. “Jangan menangis dan jangan takut, ya Abu Bakr, Allah beserta kita”, desis Rasulullah SAW. kepada Abu Bakr Shiddiq, karena diluar memang terdengar jelas suara pijakan tapak kaki para pelacak Quraisy. “Tidak” jawab Abu Bakr, dengan berdesis pula “ular sedang menggigit kakiku”, “masya Allah”, ujar Rasulullah SAW - dan karena bahaya di luar barusan berlalu pula, sepeninggal pasukan pelacak yang menganggap bahwa di Tsur sudah tidak ada lagi Nabi Muhammad SAW., padahal sesungguhnya, peristiwa ular menggigit tapak kaki Abu Bakr ini, dan sergapan orang-orang kafir dimulut goa Tsur, yang menegangkan itu, keduanya berlangsung adalah dalam waktu yang bersamaan, hanya ditabiri oleh selaput ‘cinta’ namun sangat luar biasa dari para burung dara, laba-laba, dan Sang Sahabat Abu Bakr Shiddiq itu sendiri, yang dengan begitu sempurna tertuju pada Sang Kekasih Allah Ta’ala, dan yang karena itu Alloh Berkenan Mengulurkan IradatNya.
Nabi Muhammadpun lalu tegak, Menarik kaki Abu Bakr, dan memang Beliau Menampak seekor ular dengan sinar mata yang sayu, berkaca-kaca menatap wajah beliau dengan penuh kecintaan, dan rindu. “Tahukah kamu”, tanya Rasulullah SAW. kepada ular, “jangankan daging ataupun kulit Abu Bakr, bulu-bulunya pun haram untuk kamu patuk”. “Tahu!”, jawab ular, “bahkan karena aku tahu juga, setelah Allah menitahkan : Barang siapa memandang wajah kekasih-Ku Muhammad dengan penuh kecintaan, maka akan Ku tempatkan dia disurga, akupun bermohon kepada Allah Ta’ala agar diberi keberuntungan dengan sempat mengalami hal seperti itu. Allah Ta’ala Berkenan, dan Menitahkan aku untuk menunggumu disini. Sudah ribuan tahun aku menunggu disini, dan amat merindukanmu wahai Kekasih Allah, begitu tiba saatnya aku menjumpaimu, kaki Abu Bakr menghalangiku, maka kupatuklah agar menyisih jangan menutupi mata kerinduanku padamu ya Rosulallah”. Ularpun menangis dan Rasulullah terharu seraya makin mengedepankan Wajah Hadirat Beliau, dan mengatakan. “Nih lihatlah, sekali lagi nih lihatlah, wahai kerinduan”. Syahdan pupuslah usia ular itu sesudah ia puas manatap hadirat wajah Rasulullah SAW. Sesaat sesudah itu, Beliau Meminta satu jin yang kebetulan berada disitu untuk menyelenggarakan jenazah ular yang pasti akan menghuni sorga itu, Sejurus kemudian, maka Rasulullah SAW Menengadahkan Tangan Beliau Yang Mulia ke atas, Memohon “Yaa Rabb, segala apa yang Engkau Limpahkan padaku mohon Limpahkanlah kedada Abu Bakr ini”, seraya memegang dada Sang Sahabat tercinta.
Serta merta beberapa saat sesudah itu, Beliau berdua diterpa oleh jejalan hadirnya para-arwah dari seluruh pecinta Rasulullah SAW. yang ikut memadati gua Tsur, baik dari yang belum terlahir sebagai jelma-manusia, yang telah terbungkus raga, maupun yang telah dahulu kala, dan kemudian bersama-sama melingkar, dan melantunkan ‘kalimah thayyibah’ serta meresapi cinta, dan rindu kepada Rasulullah didalam suatu dzikr, yang shighat (formulanya) kemudian disebut sebagai Khatm Khawajagan ini (circle dari orang-orang yang bersungguh melingkari, dan mencintai-mematuhi-berhidmat kepada Rasululloh SAW Yang ditugasi Allah Ta’ala untuk Merahmati kehidupan ini) dengan konduksi oleh Mawlana Syaikh Abdul Khaliq Al-Ghujduwani, yang ketika itu belum lagi terlahirkan kedunia fana ini. Peristiwa ini, tentu saja semakin menghunjamkan kecintaan Sayyidina Abu Bakr Ash-Shiddiq kepada Rosululloh SAW dengan semakin mantap, dan makin dalam. Semoga riak-gelombang keberuntungan seperti ini akan melimpah kepada kita semua, yang dengan taufiq-inayah Allah, Berkah Rasululloh, dan madad (bantuan-karamah-irsyad) para Auliyaa, dan Masyayikh kita mengamalkan dzikr ini. Amin.

Sheikh Fadhil Banten - Penyebar wirid Khaujakan di Johor

Sheikh Fadhil Banten - Penyebar wirid Khaujakan di Johor

APABILA riwayat Haji Abu Bakar bin Haji Hasan Muar tersiar dalam Ruangan Agama, Utusan Malaysia, penulis menerima panggilan daripada beberapa orang di Muar, antaranya Cikgu Haji Muhammad. Beliau menyatakan bahawa sezaman dengan ulama Muar itu ada lagi beberapa ulama yang sangat besar pengaruhnya dalam bidang kerohanian di kerajaan Johor, iaitu Syeikh Kiyai Haji Fadhil bin Haji Abu Bakar al-Banten.

Daripada hasil wawancara, sebuah buku berjudul Amalan Wirid Khaujakan dan Huraiannya, susunan Ustaz Haji Ahmad Tunggal diterbitkan oleh Badan Kebajikan Jamaah Khaujakan Johor Darul Takzim, serta beberapa catatan. Maka ulama berasal dari Banten yang menaburkan baktinya di Johor dapat diperkenalkan. Beliau lahir di Banten, Jawa Barat sekitar tahun 1287 Hijrah/1870 Masihi dan meninggal dunia di Bakri, Muar, Johor pada 29 Jamadilawal 1369 Hijrah/18 Mac 1950 Masihi, dikebumikan di Batu 28 Langa, Muar.

Sebelum riwayat ini diteruskan, dirasakan perlu menjelaskan nama `Banten' kerana ada orang memperkata bahawa ulama yang diceritakan ini berasal dari `Bentan'. Hal ini terjadi hanyalah kerana ada orang yang tidak dapat membezakan antara Banten dengan Bentan. Banten, kadang-kadang disebut juga dengan Bantan, kadang-kadang Bantam. Banten pada zaman dulu mempunyai kerajaan sendiri. Setelah Indonesia merdeka ia dimasukkan ke dalam Propinsi Jawa Barat dan setelah reformasi, menjadi propinsi sendiri yang dinamakan Propinsi Banten.

Ada pun Bentan adalah sebuah pulau di Kepulauan Riau, yang kedua terbesar sesudah Pulau Natuna. Bentan sangat penting dalam sejarah dan geografi, sama ada zaman kerajaan Melaka mahu pun zaman pembentukan kerajaan Riau-Lingga-Johor dan Pahang dan takluknya, zaman Riau-Johor dan terakhir sekali menjadi Riau-Lingga.

Ulama yang dikisahkan ini berasal dari Banten bukan dari Bentan. Banten memang ramai melahirkan ulama yang terkenal, antara yang terkenal di seluruh dunia Islam ialah Syeikh Nawawi al-Bantani yang diakui oleh dunia Islam dengan gelar Imam Nawawi ats-Tsani (Imam Nawawi yang ke-2). Sedang dari Bentan hingga kini belum diketahui nama ulamanya, yang ada hanyalah ulama Riau yang berasal dari pulau-pulau lainnya. Antara ulama Riau yang mengajar di Mekah peringkat guru pada Fadhil ialah Syeikh Ahmad bin Muhammad Yunus Lingga .

PENDIDIKAN

Selain mendapat pendidikan dari kalangan keluarga sendiri, Fadhil juga memasuki pelbagai pondok pengajian di Banten. Sekitar usia tiga puluhan, barulah beliau melanjutkan pendidikannya di Mekah.

Sewaktu masih berada di Banten lagi, Fadhil telah mengenal beberapa thariqat yang berada di Banten, antaranya ialah Thariqat Qadiriyah yang tersebar di seluruh Jawa yang dibawa oleh murid-murid Syeikh Ahmad Khathib bin Abdul Ghaffar Sambas (lahir 1217 Hijrah/ 1802 Masihi, wafat 1289 Hijrah/1872 Masihi). Salah seorang khalifahnya yang paling terkenal, yang berasal dari Banten ialah Syeikh Abdul Karim al-Bantani (wafat 18 Safar 1315 Hijrah/19 Julai 1897 Masihi). Thariqat Naqsyabandiyah yang tersebar di Banten juga berasal daripada ulama Sambas tersebut melalui Syeikh Abdul Karim al-Bantani. Oleh itu dipercayai bahawa Fadhil telah ditawajjuh dengan kedua-dua thariqat tersebut oleh Syeikh Abdul Karim al-Bantani, ulama Banten yang sangat terkenal itu.

Setelah berada di Mekah, Fadhil menerima pula Thariqat Tijaniyah, walau bagaimana pun tidak jelas daripada siapa beliau menerima thariqat itu. Selain belajar, di Mekah beliau membantu saudara sepupunya Hajah Halimah mengurus jemaah haji.

DATANG KE JOHOR

Penghulu Mukim Langa bernama Haji Daud sangat tertarik pada keperibadian, keilmuan dan kerohanian yang ada pada Fadhil, maka penghulu itu berusaha memujuk ulama yang berasal dari Banten ini supaya datang ke Johor. Akhirnya hasrat Daud tercapai juga. Maka dalam tahun 1915 Masihi, Fadhil Banten sampai di Johor. Beliau mengajar di Kampung Langa, Muar. Selain pelbagai ilmu Islam yang asas seperti fardu ain, Fadhil lebih menekankan Wirid Khaujakan atau Khatam Khaujakan yang sangat terkenal dalam ajaran Thariqat Qadiriyah dan Thariqat Naqsyabandiyah.

Fadhil melebarkan sayap dakwahnya bukan hanya di Kampung Langa tetapi juga termasuk dalam Bandar Maharani (Muar), Bakri, Bukit Kepong dan tempat-tempat lainnya. Pendek kata banyak surau dan masjid yang menjadi tempat beliau mengajar. Ajaran beliau dapat diterima oleh semua pihak termasuk Sultan Johor.

SULTAN JOHOR PERLU PERTOLONGAN

Perang dunia kedua meletus antara tahun 1939 hingga tahun 1945. Dalam masa darurat itulah Sultan Ibrahim, Sultan Johor merasa perlu menyelamatkan Kerajaan Johor, termasuk diri peribadi dan keluarganya dengan apa cara sekali pun. Atas nasihat beberapa insan yang arif, baginda mendekati seorang ulama sufi yang sangat mustajab doanya. Ulama yang dimaksudkan Syeikh Fadhil. Beliau tidak perlu didatangkan dari luar kerana beliau memang telah bermustautin di Johor. Baginda menitahkan Datuk Othman Buang, Pegawai Daerah Muar ketika itu untuk mencari dan menjemput ulama sufi itu datang ke istana baginda.

Hajat Sultan Ibrahim itu dipersetujui oleh Syeikh Fadhil, namun walaupun sultan telah menyediakan sebuah rumah dekat dengan istana di Pasir Pelangi tetapi beliau lebih suka tinggal di Masjid Pasir Pelangi. Pada waktu malam beliau hadir di sebelah bilik peraduan Sultan Ibrahim membaca wirid untuk menjaga keselamatan sultan. Walau bagaimana pun untuk lebih mudah melakukan pelbagai amalan wirid dan munajat kepada Allah, beliau memilih masjid yang lebih banyak berkatnya dari rumah. Oleh itu Fadhil lebih banyak melakukannya di dalam masjid.

Akhirnya Sultan Ibrahim memperoleh ketenangan jiwa kerana keberkesanan dan keberkatan doa Syeikh Fadhil. Selanjutnya perang dunia kedua selesai dan baginda memberikan anugerah kepada ulama sufi tersebut. Ustaz Haji Ahmad Tunggal dalam bukunya menyebut, ``Sultan telah menganugerahkan pangkat kepada Haji Fadhil, iaitu ia dilantik sebagai Mufti Peribadi Sultan. Jawatan ini berbeza dengan Mufti Kerajaan. Mufti Peribadi adalah bertanggungjawab kepada sultan. Ia memberi nasihat dan fatwa jika dikehendaki oleh sultan.''

Selain anugerah yang berupa kedudukan itu, Sultan Ibrahim juga membiayai Fadhil dan isterinya menunaikan ibadah haji, dan memberikan hadiah-hadiah yang tidak terkira besar dan banyaknya. Sumbangan yang tiada terhingga besarnya kepada Sultan Ibrahim ialah beliau telah membuka pintu kebebasan seluas-luasnya kepada Kiyai Syeikh Fadhil untuk menubuhkan kumpulan-kumpulan Wirid Khaujakan di seluruh Kerajaan Johor tanpa sebarang halangan.

Berdasarkan tulisan Ustaz Haji Ahmad Tunggal, peringkat awal pembentukan kumpulan tersebut di Pontian diketuai oleh Haji Ahmad Syah. Di Batu Pahat oleh Kiyai Saleh. Di Muar oleh Haji Abdul Majid dan di Mersing oleh Haji Siraj bin Marzuki.

KETURUNAN DAN MURID

Daripada isteri yang pertama, Syeikh Fadhil memperoleh empat orang anak; seorang lelaki dan tiga perempuan. Anak lelakinya ialah Orang Kaya Penghulu Haji Abdul Hamid. Setelah isteri pertamanya meninggal dunia, beliau pindah ke Bandar Muar dan berkahwin lagi dengan seorang janda beranak dua. Kedua-duanya ialah Haji Othman bin Haji Azhari dan Haji Ali bin Haji Azhari yang meneruskan perjuangan Syeikh Fadhil.

Antara murid Syeikh Fadhil ialah Sahibus Samahah Haji Ahmad Awang yang pernah menjadi Mufti Kerajaan Johor. Murid dan anak tirinya, Haji Othman Azhari, dalam buku Amalan Wirid Khaujakan dan Huraiannya, pada tahun 1994 adalah sebagai Yang Dipertua Badan Kebajikan Jamaah Khaujakan, dan ramai lagi.

Daripada buku Amalan Wirid Khaujakan dan Huraiannya oleh Ustaz Ahmad Tunggal yang memperoleh pendidikan di Universiti Al-Azhar, Mesir itu banyak perkara yang dapat kita ketahui. Antaranya bahawa terasasnya Badan Kebajikan Jamaah Khaujakan yang sangat meluas di seluruh Johor adalah bermula daripada Syeikh Fadhil. Amalan Wirid Khaujakan masih subur dan berkesinambungan di Johor seperti juga di beberapa tempat lain di seluruh dunia Islam.

Pada pandangan penulis, walaupun ada golongan anti amalan sufi yang menuduh bahawa orang-orang sufi mengamalkan perkara-perkara bidaah dan khurafat, tuduhan melulu seperti itu tidak berasas sama sekali kerana Wirid Khaujakan dan beberapa amalan golongan sufi selainnya juga bersumberkan al- Quran dan as-sunah. Mereka yang beramal dengannya bukan terdiri daripada golongan awam saja tetapi juga termasuk ulama-ulama besar terkenal yang mampu membahas al-Quran dan hadis. Ia bukan diamalkan oleh orang-orang di dunia Melayu sahaja tetapi juga di tempat-tempat dalam belahan dunia.

Penulis tidak sependapat dengan beberapa pandangan yang menuduh bahawa apabila beramal mengikut sufi mengakibatkan ketinggalan dalam membina kemajuan duniawi, kerana ternyata tidak sedikit golongan sufi yang menghasilkan karya, mencetuskan pemikiran yang bernas maju, menghasilkan sesuatu pemikiran baru pada setiap zaman dan lain-lain.

Kebijakan Sultan Ibrahim yang memahami keadaan zaman darurat menghadapi huru-hara perang dunia kedua yang sukar diatasi dalam bentuk zahiri semata-mata, sehingga baginda memerlukan insan takwa seperti Syeikh Fadhil, patut dicontohi oleh pemimpin-pemimpin kita masa kini dan zaman-zaman yang akan datang. Setelah kita mengetahui dalam dunia sekarang bahawa nyawa seolah-olah tiada harganya, situasi dunia yang tiada ketentuannya, termasuk dunia Melayu juga, maka patutlah umat Islam Melayu memperbanyak zikir, wirid, selawat dan lain-lain sejenisnya demi kebaikan dan ketahanan diri Muslimin dan dunia Melayu sejagat.

Saturday, June 3, 2017

BAIK BURUK SALAH BETUL SEMUANYA DARI ENGKAU!

BAIK BURUK SALAH BETUL SEMUANYA DARI ENGKAU!

Semalam telah menjadi sejarah. Hari semalam telah menjadi Hari Ini. Tahun Depan telah bergelar Tahun Ini. Inilah PERATURAN kehidupan yang diciptakan. KEHIDUPAN itu BERUBAH ! Peraturan Kehidupan yang Berubah-Ubah inilah satu-satunya undang-undang alam yang KEKAL, yang tidak akan berubah! Soalnya, apakah perubahan itu kita dapat rasakan pada diri kita? Samada jawapannya Ya atau Tidak, hanya diri kita sendiri yang tahu.

Renung-renungkan jawapannya. Bertafakurlah seketika dengan masuk ke dalam sarung bernama JASAD yang menyelimuti DIRI ini.  Kusyuklah dengan membuang segala ingatan. Hanya dengan kusyuk,  barulah engkau bisa mendengar  Suara Jantung mu (suara hati). Jika engkau masih tidak dapat mendengarkannya, maka merayulah kepada Hakikat Pencipta untuk diperdengarkan Suara Jantung mu itu. Bersabarlah ! Barangkali engkau tidak mendengarkannya kerana sememangnya engkau tidak pernah INGAT pun untuk berhubung dengan DIRI mu sendiri sejak engkau dilahirkan.

Teruskan kekusyukan mu, meskipun engkau masih belum  mendengarkannya. Berbisiklah dengan DIRI mu sendiri sepuasnya. Andainya dalam bisikan itu engkau berdukacita,  kecewa atau marah atau cemburu, maka itu tandanya, engkau telah ada senjata. Dukacita, kecewa, marah dan cemburu itu adalah hal BURUK yang engkau perlu gunakan sebagai senjata perang bagi mendapatkan hal BAIK. Inilah peperangan kehidupan yang telah ditetapkan oleh Hakikat Pencipta. Untuk mendapatkan hal BAIK, engkau perlu kenal hal BURUK.

Latihlah dirimu mengenali hal BURUK ini. Keburukan itu berada di FIKIRAN mu.  Engkau harus ingat bahawa FIKIRAN itu amat bijaksana. Ia boleh jadi apa saja yang engkau fikirkan! Jika engkau fikirkan marah, ia menjadi amarah. Kau fikirkan dukacita, ia jadi nestapa.  Kau fikirkan cemburu, ia jadi celaka. Kau fikirkan tenang, ia jadi aman. Kau fikirkan Kasih, ia jadi Cinta. Kau fikirkan bahagia, ia jadi sejahtera. FIKIRAN itu tersangat licik lagi bijaksana. Ia menjadi apa saja yang engkau inginkan!

Kini, bila si FIKIRAN  itu datang kepadamu, engkau sudah tahu apa yang boleh engkau lakukan. DIRIMU sendiri  yang mencorakkan FIKIRAN  itu untuk menjadi BAIK atau BURUK.

Belajarlah mengenali Suara Jantung mu (suara hati), kerana dari jantung itulah lahirnya  getaran gelombang yang menzahirkan  perasaanmu. Ketahuilah, perasaan itu adalah ba-ha-sa Roh. Engkau adalah bang-sa Roh yang berkomunikasi dengan bahasa perasaan. Sesungguhnya, jika engkau berada di persimpangan dalam membuat keputusan, maka ikutlah Suara Jantungmu. Suara Jantung yang benar-benar menggetarkan perasanmu.  Namun jangan pula kau tinggalkan AKAL, kerana akal itu sentiasa membawa si-FIKIRAN  yang  licik lagi bijaksana itu. Gunakan akal sekadar untuk menimbang, namun kata putusnya adalah pada SUARA JANTUNG (hati)  mu !  Sesungguhnya, keseimbangan antara AKAL dan JANTUNG  itu adalah sangat perlu.

Bila engkau telah belajar memahami  erti keseimbangan ini, maka engkau akan menjadi lebih arif. Jika engkau dungu, engkau menjadi lebih tahu, dari tahu engkau menjadi cerdik, dari cerdik engkau pandai, dari pandai engkau bijak, dari bijak engkau arif, dari arif engkau KENAL.  Maka, belajarlah mengenali DIRIMU sendiri. Jangan kau harapkan guru mengajarkan mu. Guru hanya menunjukkan jalan, namun engkau sendiri yang harus melalui jalan yang ditunjukkannya itu. ENGKAU yang memahamkan DIRIMU sendiri. Kefahaman datang dari ENGKAU, bukan dari gurumu. Jangan sesekali engkau menerima kebenaran dari orang lain. Kebenaran orang lain, belum tentu benar bagi engkau dan kebenaran engkau belum tentu benar bagi orang lain. Maka bertanyalah, belajarlah, kajilah,  fikirlah, carilah kebenaranmu sendiri ! Engkau tahu engkau benar, bilamana engkau dapat merasakan GETARAN kebenaran itu di dalam peRASAanmu. Engkau tahu engkau benar bila engkau lebih IKHLAS, lebih IHSAN dan lebih BERANI maka capailah TAJRID.

Pada persangkaan umum memang sifat IKHLAS itulah maqam tertinggi kerna tidak semua orang bisa berbuat ikhlas dengan sesungguhnya baik kepada Allah ataupun sesama manusia. namun dalam terminologi tasawuf, ada maqam yang lebih tinggi dari itu, iaitu maqam TAJRID. kerna sifat ikhlas masih lagi dikatakan memandang amal itu dari perbuatan diri sendiri seseorang itu, sedangkan sifat tajrid tidak lagi memandang amal itu dari perbuatan diri sendiri kecuali dari Allah kepada Allah kerna Allah. Dengan demikian, ahli tajrid tidak lagi bersusah-payah untuk sentiasa menjaga, mengawasi atau memikirkan amalnya ikhlas atau tidak kerna telah berserah sebulat-bulatnya kepada Allah bahwa yang berbuat amal itu bukan dirinya melainkan Allah sedangkan dirinya itu telah tiada atau fana, tiada daya kudrat dan iradat melainkan pada Allah.

Dengarkanlah Suara Jantungmu (suara hati), percayakannya dan ikutlah. Jika engkau tidak percayakan DIRIMU, maka kepada siapa lagi yang engkau harapkan ?

Ketahuilah Allah itu Maha Suci dan Maha Esa dari segala sesuatu. Selagi "Allah" itu boleh difikirkan, boleh disebut, boleh dirasa, boleh didengar, boleh disentuh, boleh dilihat mahupun terlihat, itu BUKAN Allah ! Segalanya itu masih berkaitan dengan MAKHLUK yang dijadikan Allah. DIA-lah haqiqat segala makhluqat.

“Allah” itu adalah bahasa Rasa, BUKAN bahasa kata-kata.

Namun, 'rasa' itu cuma kaedah bahasa atau perkataan gelaran yang digunakan untuk mengenal Allah. Bukan bermaksud, Allah itu dapat dirasa. Bila sudah mengenal, maka diri sendiri akan dapat 'merasakan' perasaan Kenal itu. Sesungguhnya, Kenal yang sebenar Kenal itu adalah apabila KELU segala pancaindera zahir dan batin untuk menyatakan perasaan KENAL yang dialami itu. Bermaksud, tiada suatu bahasa, tiada suatu perasaan dan tiada segala sesuatupun zahir dan batin yang dapat menyatakan dan mengungkapkan perasaan KENAL ini termasuklah penggunaan perkataan KELU ini sekalipun. Selagi boleh menyatakanNya, selagi itu belum kenal walaupun KELU !

Bila sudah KENAL, maka segala deria PENGAMATAN yang 5, alat TINDAKAN yang 5, dan pancaindera BATIN yang 2, akan IKHLAS menjalankan tugasnya.

( Deria PENGAMATAN : Dengar (Telinga), Lihat (Mata), Bau (Hidung), Rasa (Lidah) Sentuh (Kulit). ALAT  TINDAKAN :  Alat Tangan, Alat Kaki, Alat Mulut, Alat Kelamin, Alat Kumuh . Pancaindera BATIN : Akal (Otak),  Roh (Hati).

Bila telah mengenal, batin tidak mahu lagi berpisah dengan apa yang dikenal. Diri akan KUSYUK menyaksi dan menyatakan YANG DIKENAL itu. Yang dikenal itu ibarat kekasih yang tersangat dicintai yang dia tidak mahu berpisah dariNya buat selama-lamanya. Batin sentiasa asyik lagi mashyuk hingga lupa kepada peranan deria PENGAMATAN, lupa kepada peranan alat TINDAKAN dan lupa kepada peranan pancaindera BATIN.

Tatkala telinga mendengar, tatkala mata melihat, tatkala hidung mencium bau, tatkala lidah merasa, tatkala kulit menyentuh, ketika tangan bergerak, ketika kaki berjalan, ketika mulut mengunyah, ketika berkelamin, ketika berkumuh, ketika berfikir, ketika bermimpi malah tatkala mati jasad sekali pun, batin yang mengenal, akan sentiasa kusyuk dan berterusan berhubung dengan  kekasihNya tanpa mau putus.

Perhubungan berterusan yang tidak putus inilah yang digelar SOLAT DAIM. Solat Daim inilah menjadi fardhu yang difardhukan (ke-wajib-an yang diwajibkan) ke atas setiap diri. Perhubungan yang berterusan di antara HATI dengan PENCIPTANYA yang tiada batas waktu dari Subuh sambung ke Zohor sambung ke Asar sambung ke Maghrib sambung ke Isyak dan kembali semula ke Subuh tanpa putus.

Solat yang tanpa putus adalah solat yang KUSYUK. Dengan kusyuk, barulah Solat itu dinamakan Solat. Tanpa kusyuk, solat hanya sekadar sebutan sebuah NAMA dari bahasa Arab yang tidak ada JIWA.

Kusyuk itu bukan bermaksud fokus untuk ingat kepada Allah. Mustahil Allah itu boleh diingat atau difokuskan kerana Allah itu bersifat : Mukhalafatuhu lilhawadith (berbeza dengan semua makhluk ciptaanNya) yang tidak terjangkau segala batin dan zahir makhluk untuk mengingat kepadaNya.

Kusyuk di sini bermaksud, telah melupakan segala sesuatu, zahir dan batin. Bila lupa kepada segala sesuatu, inilah yang dikatakan Mati Sebelum Mati. Bila mencapai Mati Sebelum Mati, maka inilah yang dikatakan telah mengenal hakikat Diri yang sebenar.

Bila kenal hakikat diri, itu tandanya ingat ! Untuk mengingat kepada sesuatu, perlu melupakan segala sesuatu ! Untuk mengingat Allah, perlu lupakan makhluk Allah. Itulah prinsip kusyuk !

Bila telah mengenal hakikat Diri, maka segalanya pada diri kita zahir dan batin akan berada dalam 'mode' atau kuasa  “AUTO CRUISE". Ibarat pesawat yang bebas bergerak secara "Auto Cruise" tanpa peranan pilot atau juruterbang. Kuasa “Auto Cruise” ini menukarkan peranan deria PENGAMATAN, Alat TINDAKAN dan Pancaindera BATIN dari fungsi manual ke fungsi Auto.

Sains menggelarkan kuasa “Auto Cruise” ini sebagai Sub Concious Mind. Melayu memangilnya Minda Bawah Sedar, Cina mengatakan Qian-yi-shi, Tamil menamakannya Arl-mannathill manakala Arab menyebutnya  : Al-u’qul Al-bathin (العقل الباطن), . Berlainan bahasa sebutan tetapi merujuk kepada perkara yang sama.

Bila KUSYUK segala peranan diri batin dan zahir akan dipulangkan kembali kepada TuhanNya. Bila segalanya telah dipulangkan, maka tiada lagi peranan makhluk, segalanya MATI ! Mati itu penyerahan sepenuhnya diri batin dan diri zahir kepada Tuhan pencipta sekian alam. Bila segalanya telah diserahkan, apalagi yang tinggal? apa lagi yang dimahukan? apa lagi yang diharap? Tiada !!

Bila tiada mengharapkan sesuatu, inilah IKHLAS !

Bila IKHLAS batin dan zahir, maka jasad akan menzahirkan personaliti yang positif, baik lagi mulia. Pekerti baik lagi mulia inilah yang dinamakan IHSAN. Ihsan inilah yang dizahirkan oleh Tuhan Rabbul'alamin dalam setiap kejadian langit dan bumi ciptaaNya. Ihsan inilah bukti betapa Dia Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada seluruh makhlukNya tanpa ada batasan bangsa, agama, jantina, umur atau pendidikan. Atas Ihsan inilah, Dia menitipkan mega halus, sekelumit penzahiran RohNya kepada setiap makhluk ciptaanNya agar sang makhluk dapat mengenaliNya.

Atas Ihsan Tuhan Pencipta Alam inilah kita boleh boleh ber-TASDIQ (membenarkan dengan hati dan mengerjakan dengan perbuatan) kepada DIA. Tasdiq inilah tunggaknya IMAN. Atas Ihsan Tuhan itu jua, barulah diri boleh ber-tasdiq menyatakan DIA. Tasdiq dari diri yang Ikhlas, akan membina diri yang ber-Iman. Iman itulah tiangnya ISLAM. Goyang Iman, runtuhlah Islam. Kuat Iman, kukuhlah Islam.

Islam yang kukuh melambangkan AGAMA yang benar. Agama yang benar adalah agama yang memberikan Nasihat yang Selamat.

NASIHAT yang SELAMAT itulah AGAMA ISLAM !

Tenaga Dalam Dan Tenaga Kerohanian

"TENAGA DALAM DAN TENAGA KEROHANIAN".
.
..Nur Muhammad adalah sinar insan yg terang benderang melebihi sinar matahari.
.
..Perjalanan paling jauh adalh prjalanan ke Alam Diri.
.
..Makhluk terpuji adalh insan2 yg tidak memuliakn diri mrk d dunia fana ini.
.
~~~~~~.
.
..Penulisan d bawah ini bukan utk menasihati,, bukan juga menggurui pembaca2 yg lbh tinggi ilmunya,, tetapi hanya menyampaikn.
.
..Sorg manusia itu punyai tiga jenis tenaga dn tiga jenis diri.
.
..Tenaga fizikal, tenaga dalam dan tenaga Kerohanian.
.
..Dan tiga diri di dalam satu..iaitu Diri jasad(diri dunia),, diri sukma(badan halus yg tdk akan mati) dn diri Kerohanian-(Nur Muhammad, iaitu pecahan kecil Nurullah).
.
..Tiap satunya adalh lbh ghaib dn lebih tggi kuasanya dari tenaga2 sbelumnya.
.
..Tenaga dalam trhasil dari olah2 jurus2 pernafasan dn kawalan minda bwh paras sedar.. (meditasi tenaga dalam).
.
..Tenaga kerohanian pula trbangkit dari Hati manusia yg telah d sucikan Allah.
.
..Tenaga dalam berpusat d perut sekitar bwh pusat.. unsurnya ialah air kehidupan.
.
..Rasulullah SAW bersabda: "Pintu ketaqwaan itu terletak di sini" (sambil menepuk dadanya sebanyak tiga kali).
.
..Tenaga kerohanian pula terbangkit dari tengah2 dada.. ia punyai unsur angin dn brsifat kasih-sayang,, ia sangat ghaib dan ianya suci drpd sebarang sifat unsur,,
.
..Pusat tenaga kerohanian tdk berada d depan dada,, tidak d belakang,, tetapi d tengah2 dada dn ulu hati.. dari ubun2 ia masuk ke tengah dada.. dan dari sana ia terpancar meliputi hingga ke luar badan,, kulit,, daging,, urat2 saraf,, darah,, tulang sum2.. dan shgga lh zarah2 yg paling halus.. hgga ke langit yg tiada brpenghujung..
.
..Pintu ke-Illahian itu lebih halus drpd mata jarum.. tiada yg lbh halus drpd itu. ..
.
..(Yunus :61) ..Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
.
..Tenaga d dahi membuka gambaran2 mata ketiga....penyaksian ini hanya d dlm taffakur., ia tdk terjadi d dalam keadaan mata terbuka. ..ia cuma gambar2 seumpama menonton tv tanpa bingkainya... kdg kala gambar2 tsb tiada kena-mngena dgn dirinya,, kdg kala penyaksian mata ketiga sukar d tafsirkan.
.
..Tenaga d ubun2 adalh tenaga tertinggi dn paling ghaib.. ia tdk berunsur apa2,, ia suci dari sebarang sifat2 unsur,, ia dpt d lihat hanya melalui mata hati tetapi tdk mata ketiga di tgh dahi dan pasti tdk dpt d lihat olh mata zahir.. dan dpt d rasakan tenaganya sntiasa brgerak2 siang dn malam d situ.
.
..Kesemua tenaga2 tsb sntiasa hidup brgerak dn brpusing2 d pusat2 tenaga yg tersusun d dlm tubuh.
.
..Di antara petanda2 awal tenaga kerohanian akan terbangkit-(tergantung rezeki masing2 yg di beri Allah),, adalh bunyi desingan yg nyaring,, halus dn panjang d telinga,, dn juga lantai d sekitar diri akan terasa bergegar seolah d landa gempa bumi yg kecil. ..hanya dirinya yg terasa gegaran tsb d dlm keadaan sedar dan waras., org lain d sbelahnya tdk terasa apa2..
.
..Jika kekuatan tenaga dalam mghasilkan Aura, kekuatan2 luar-biasa serta dpt menjauhkn syaitan,, tetapi syaitan akn lebur jika syaitan2 perasuk itu coba2 mghampiri insan2 yg membangkitkan tenaga kerohanian mrk. .. jelas bererti bahwa tenaga kerohanian jauh melangkaui keupayaan tenaga dalam.
.
..Tenaga fizikal brkaitan diri jasad,, tenaga dalam brkait diri sukma atau jiwa dn tenaga kerohanian adalh tenaga tertinggi dn plg sukar d kecapi olh kebanyakkn manusia..
.
..Jika tenaga jasad di satukan brsama tenaga dalam dgn tanpa nafsu2 mazmumah d dlm diri.. kebangkitan tenaga kerohanian boleh brlaku.
.
..Jika akal,, lidah dn hati d satukan d dlm zikir dn tasbih,, kebangkitan kerohanian boleh terjadi.
.
..Jika qorin syaitan dpt d kecilkan,, taubat d terima Allah,, dosa2 lampau d ampunkn Allah,, kebangkitan kerohanian boleh terjadi secara beransur-ansur.
.
..Jika Allah sendiri yg berKehendak,, IA boleh mmbangkitkan tenaga kerohanian pd se sorg itu biarpun dia tdk pernah belajar ilmu2 syari'at.. tariqat.. hakikat maupun makrifat... biasanya ia terjadi hanya kpd pentaubat2 yg telah terampun akn dosa2 mrk.
.
..Tenaga kerohanian yang terbangkit punyai getaran yg lebih halus dari getaran tenaga dalam
.
..Tenaga Rohani sorg itu sndiri punyai tenaga sembuh dn mnyembuhkn.
.
..Atas izin Allah yg menjadikan tiap2 sesuatu d semesta alam ini..dgn tenaga Rohani tsb,, sorg itu mampu merawat dirinya sndiri dn mampu merawat manusia2 lain yg trkena sihir ilmu hitam.
.
..Tenaga kerohanian itu dari alam yg tggi,, dan ia mmbawa arus2 ghaib yg mengalir d dalam tubuh seraya merawat srta membetulkn pembuluh urat2 darah,, daging dn meregangkan tulang dari ubun2 hgga ke hujung kaki.
.
..Tenaga kerohanian itu tdk berupa serta brbentuk yg sntiasa sama,, dan ia meliputi tiap zarah diri sukma dan diri jasad..
.
..Tenaga zikir dan tenaga dari khoddam2 ayat itu trgolong d dlm tenaga kerohanian juga dn ia bersifat hidup srta mmpunyai Roh-Hidup., malah tenaga2 tsb adalh berakal dn brtindak-balas kpd bacaan2 Al-Quran.
.
..Tenaga kerohanian itu tdk terikat kpd ruang dan masa.. ia amat2 berkait rapat dgn ketuhanan
.
..Atas sebab2 nafsu dn dosa.. sorg manusia itu akn terhijab tdk dpt mngenal tenaga kerohanian mrk sndiri yg mmg sdh ada d kurniakn Allah pada tiap2 jiwa manusia yg bernafas d mukabumiNYA ini.
.
~~~~~~
.
..Penulisan2 tsb adalh benar dn ia d alami sndiri olh beberapa org.. ia bukan ilmu bacaan dari buku.
.
..Az-Zumar Ayat 33
وَالَّذِي جَاءَ بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ
33. Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa
.
~~~~~~~.
.
,,Usah keterlaluan mnyintai apa2 pn yg brnyawa atw tdk brnyawa dr dunia ini,, dosa dn nafsu dunia akn mghijab makrifatullah sbenar,,

,, Perang trbesar adalh mmerangi nafsu dunia dn syaitan Qarin pd diri sndiri,,

,, Islam brmula dr mnusia prtama,, Adam AS shgga lh Muhammad SAW,,Rasul trakhir utk pedoman dn pegangan mnusia hgga hari kiamat,,
.
..
..At-Tagabun :12
وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ ۚ فَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَإِنَّمَا عَلَىٰ رَسُولِنَا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ
12. Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.
.
~~~~~~~.
.
..Hidayah Laduni itu hanya hadir,, ia tdk d pinta,, dn tdk d pelajari,, ia hanya hadir pd mrk2 yg d beri petunjuk. ..mrk bukan ustaz,, bukan ulama,, mrk cuma org2 yg mndpt petunjuk lansung dr Allah.
.
..Al-Baqarah :5
أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
5. Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang beruntung.
.
....Az-Zumar :37
وَمَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ مُضِلٍّ ۗ أَلَيْسَ اللَّهُ بِعَزِيزٍ ذِي انْتِقَامٍ
37. Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab?
.
..Al-Qalam Ayat 7
إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِين
7. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya; dan Dialah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
.
~~~~~~~
.
..At-Takwir : 24
وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِينٍ
24. Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib.
.
..At-Takwir : 29
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
29. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.

Monday, February 6, 2017

ANTARA NUR MUHAMMAD DAN NABI MUHAMMAD

۞ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ۞

ANTARA NUR MUHAMMAD
DAN NABI MUHAMMAD

Hakikat Nur Muhammad ini perlu diterangkan dengan lebih lanjut dan jelas agar boleh difahami oleh semuanya.

*   Apa itu Nur Muhammad ?
*   Apa hubungannya dengan diri Nabi
     Muhammad ?
*   Apa hubungannya dengan diri manusia ?

Dalam istilah hakikat, Nabi Muhammad dan Nur Muhammad itu berbeda.

Nabi Muhammad adalah manusia. Anak dari seorang ayah bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Lahirnya di Mekah dan makamnya di Madinah.

Tetapi hakikat "Nur Muhammad" adalah cahaya atau ruh, jiwa yang tunggal, jiwa jiwa yang terpuji. Hakikat Nur Muhammad itu ada dalam diri tiap-tiap manusia, ada dalam diri kalian semua, sebagaimana ada dalam diri para Nabi Allah dan RasulNya, serta wali Allah.

Nur Muhammad itu hanya ada  SATU namun ada dalam diri semua umat manusia. Jika engkau pakai akalmu,  bisa menjadi bingung.

Lalu apa hubungannya antara Nur Muhammad itu dengan diri Nabi Muhammad ?

Diri Nabi Muhammad itu bathiniahnya telah bersambung / Wushul serta lebur dalam hakikat Nur Muhammad atau bisa dikatakan Nabi Muhammad adalah TAJALLI  SEMPURNA drp Nur Muhammad. Sedang pada manusia pada umumnya, bathiniahnya itu masih putus disebabkan masih terselimuti hawa nafsu.

Atribut atau pakaian dasar dari Nur Muhammad itu adalah "KEINDAHAN  (JAMAL)" , maksudnya adalah keindahan akhlakul karimah dimana dengan keindahan itu selalu bersifat menata ( tersusun kemas ) seumpama longgokan sampah yang berserakan dan tak berharga, lalu ditata (disusun kemas) menjadi suatu keindahan.

Yang sebenarnya Nabi Muhammad yang ada di Makkah itu adalah wujud lahiriah saja.  Demikian juga halnya para Nabi yang lain, mahupun wali wali Allah, kesemuanya tiada lain adalah tajalli dari Nur Muhammad.

Oleh sebab itulah Rasulullah S.A.W. bersabda bahwa dirinya diutus hanya untuk memuliakan dan menyempurnakan akhlaknya manusia.

Itulah sejati, diutusnya Nabi Muhammad, sebenar-benarnya adalah untuk mengembalikan manusia pada kemurnian fitrah dasarnya, mengembalikan agar wushul dan tersambung kembali lebur kepada Nur Muhammad.

Agar engkau sekalian menjadi "MUHAMMAD" itu sendiri secara hakikatnya, yaitu makhluk yg terpuji,  INSAN yang kamil / sempurna, sesuatu fitrah dasar penciptaan manusia. Itulah  sesungguhnya syafaat yang sejati, itulah sebenarnya sholawat yang sejati itu.

Sebab,  hanya Nur Muhammadlah yang bisa mengenali Allah, itulah tujuan akhirnya yang hendak dicapai agar bisa menjadi Muhammad secara hakikatnya dan mengenali TuhanNya.

Salah persepsi daripada orang orang, iaitu malah mereka seakan ingin meng-copy 100% lahiriah Nabi Muhammad, dengan pakaian ala timur tengah, berjanggut tanpa berkumis, seluar cingkrang, dll yang bersifat lahiriah saja, padahal tujuannya Nabi itu untuk menjadikanmu seorang  MUHAMMAD secara hakikatnya,  menjadi makhluk yang terpuji dan mengenal Allah,   jadilah Muhammad secara hakikatnya, itulah hakekat yang sesungguhnya.

Dan lagi ketika ingin menjadi Muhammad atau seperti Muhammad tidak harus bernama Muhammad, misalnya jika ingin menamakan anakmu supaya namanya mencerminkan akhlaknya, misal nama Ahmad, Mustafa, budhi, syech puji dll..

Itu semua maknanya sama saja hanya lain bahasa,  nama bisa apa saja asalkan ertinya baik dan bagus, hal yang paling penting adalah sikap dan perilakumu yang harus mencerminkan Muhammad (Yang Terpuji).

Kita mungkin tak bisa lagi melihat Nabi Muhammad (kerana beliau sudah wafat)
Tetapi kita masih boleh bertemu para Muhammad Muhammad yang lain secara hakikatnya.

Nur Muhammad itu masih ada sampai sekarang menerangi alam semesta ini. Agar kita semua boleh melihat dan menjadi saksi (bersyahadat) bahwa Nur Muhammad itu ada, nyata, mereka adalah cahaya penerang kehidupan ini.